Thursday, March 29, 2007

Unitarian Menjawab Trinitas


UNITARIAN MENJAWAB TRINITAS
Dialog teologis - kajian Alkitab


Trinitarian: Anda mau bicara soal teologi, boleh tahu anda lulusan Sekolah Teologi mana sih?

Unitarian: Saya bukan lulusan sekolah teologi, beberapa dari kami ada yang Sarjana Ekonomi.

Trinitarian: Ha..ha..ha, tidak sekolah teologia kok mau ngomong teologi? Pantas teologi anda ini salah sekali, pasti anda membaca Alkitabnya terbalik! Dari jurusan ekonomi jangan ngomong teologi, anda lebih baik jadi bakul tempe saja! he..he..he..

Unitarian: Kami orang biasa, bicara teologi? Siapa takut! he..he.. Petrus dan murid-murid Yesus juga tidak sekolah teologi. Beberapa dari mereka berasal dari nelayan alias bakul ikan, kan? Bakul ikan dan bakul tempe kan tidak jauh beda, he..he..he.

Trinitarian: Tapi mereka langsung belajar kepada Yesus, sedang anda belajar darimana?

Unitarian: Belajar dari Yesus juga, di Alkitab. Dan anda tentu harus percaya Alkitab bahwa kebenaran yang disampaikan Yesus dalam injil adalah bukan hanya dapat dimonopoli atau dipahami oleh kaum terpelajar atau teolog yang sekolah teologi saja, melainkan orang-orang biasa, orang-orang kecil juga bisa tahu kebenaran dengan mudah (Matius 11:25). Kita percaya Yesus tidak pernah berdusta (1Petrus2:22), maka jika di Matius 11:25 Yesus berkata bahwa orang-orang biasa dapat memahami kebenaran, ya artinya memang seperti itu, bahkan dia berkata bahwa justru orang-orang yang merasa bijak dan pandailah yang kepadanya kebenaran akan tersembunyi. Jadi hati-hatilah para teolog-teolog yang merasa bijak dan pandai karena jangan-jangan kebenaran justru tersembunyi bagi mereka!

Trinitarian: Masalahnya Doktrin Trinitas ini sulit jika dijelaskan hanya dengan akal, tapi itu bukan berarti Doktrin Trinitas ini tidak masuk akal, bukan! tapi Doktrin Trinitas ini melampaui akal! Karena Trinitas ini bicara soal keberadaan Allah, maka tentu manusia tidak mungkin bisa memahami Trinitas hanya dengan menggunakan akal saja, tapi harus melampaui akal! Jika Allah yang Maha Besar bisa dijelaskan dengan akal manusia justru itu hal yang tidak masuk akal, itulah ajaran sesat! Pemahaman Unitaran tentang Allah sangat sederhana dan gampang masuk di akal, nah, justru jika manusia bisa menjelaskan soal Allah dengan masuk akal, pastilah itu sesat! karena Allah Yang Maha Besar tidak bisa cuma dipahami dengan akal manusia! Tapi harus melampaui akal!

Unitarian: O..kami tidak bicara soal Allah hanya dengan akal saja, tapi dengan Alkitab! Dengan apa yang ada tertulis di Alkitab!

Trinitarian: Ha..ha..ha.. masalahnya untuk bicara Trinitas dan teologi anda harus paham betul bahasa Ibrani dan Yunani, kalau tidak paham bagaimana bisa anda mengklaim Trinitas tidak benar? Apalagi kalau anda cuma membaca Alkitab Indonesia saja, Alkitab Indonesia terjemahan Lembaga Alkitab Indonesia tidak cukup untuk menjelaskan Trinitas dengan akurat sebagaimana bahasa aslinya.

Unitarian: Berarti secara tidak langsung pernyataan anda menyiratkan bahwa para teolog, doktor-doktor, dan ahli bahasa yang menterjemahkan Alkitab L A I mereka keliru menterjemahkan ya? terus doktor-doktor L A I itu mereka kan ahli bahasa Ibrani - Yunani, apa mereka juga belum sekolah teologi? Tentu tidak, bukan? Intinya alasan anda bahwa untuk bicara teologi atau Trinitas orang musti sekolah teologi dan paham Ibrani-Yunani tidaklah tepat! Kami kaum Unitarian di Indonesia bukan menjadi tidak percaya Trinitas hanya akibat karena kami membaca Alkitab bahasa Indonesia atau karena kami tidak paham bahasa Ibrani-Yunani. Tentu anda tahu, kaum Unitarian di luar Indonesia jauh lebih banyak, dan mereka menjadi tidak percaya Trinitas adalah hasil dari membaca dan menyelidik Alkitab-Alkitab dalam berbagai bahasa. Dan anda salah kalau anda menyangka bahwa Unitarian tidak percaya Trinitas hanya karena tidak paham bahasa Ibrani-Yunani, buktinya banyak doktor-doktor para teolog Unitarian yang sekolah teologi dan paham bahasa Ibrani-Yunani mereka malah makin yakin bahwa Trinitas itu keliru! Salah satu contohnya, Thomas McElwain penulis buku BACALAH BIBEL (ada di gramedia), dia adalah seorang Profesor, Guru Besar Sekolah Teologi dan ahli bahasa Ibrani-Yunani! Dia bukan cuma paham Ibrani-Yunani, melainkan AHLI! tapi justru dia dalam buku-bukunya malahan membongkar kekeliruan Trinitas! Jadi bisa tidaknya orang berbahasa Ibrani-Yunani adalah samasekali bukan ukuran untuk bicara teologi soal Trinitas!

Trinitarian: Sebagai seorang yang mengaku Kristen, apa dasar alasan anda tidak mau percaya pada doktrin Trinitas yang Alkitabiah? Trinitas adalah Tonggak dan Doktrin Utama agama Kristen, jika tidak percaya doktrin Trinitas berarti jelas anda sebenarnya bukanlah Kristen! anda bisa saja mau disebut Unitarian atau Saksi Yehova atau AntiTrinitas atau apalah, tapi golongan anda jelas bukanlah Kristen! Karena orang Kristen haruslah percaya Tritunggal atau Trinitas. Dan kebenaran Trinitas tidak mungkin salah, itu sudah doktrin, sebagaimana tertuang dalam Esiklopedi Katholik: TRITUNGGAL ADALAH ISTILAH YANG DIGUNAKAN UNTUK MENYATAKAN DOKTRIN UTAMA AGAMA KRISTEN.

Unitarian: Kami percaya pada Alkitab. Dan Alkitab Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru sama sekali tidak mengajarkan tentang Allah Tritunggal atau Trinitas sebagaimana yang sering diajarkan oleh para teolog-teolog Kristen dan Katholik. Dari yang saya pelajari, Trinitas hanyalah doktrin tua yang tercipta dari hasil konsili-konsili gereja Roma Katholik yang sarat tekanan-tekanan dan kepentingan kekuasaan politik negara pada tahun 325 dan 381 M. Tapi alasan yang utama bagi kami tidak mempercayai Trinitas adalah: Doktrin tua tersebut sangat tidak Alkitabiah dan terlalu dipaksakan. Tidak masalah bagi kami kalau tidak diakui sebagai Kristen. Kami memang tidak memerlukan pengakuan dari manusia.

Trinitarian: Ya karena bukan bagian dari Kristen, berarti Anda ilegal, ajaran anda jelas ajaran sesat! Anda berani bilang Trinitas tidak Alkitabiah, apa anda tahu dengan benar apa definisi yang diberikan Doktrin Trinitas / Tritunggal yang merupakan ajaran resmi Gereja ortodoks dan sudah diakui dunia selama ribuan tahun?!

Unitarian: Kami tahu ada beberapa paham Trinitas atau Tritunggal. Tetapi yang katanya paling Alkitabiah dan diakui oleh Gereja Resmi adalah: Trinitas sebagai Satu Allah dalam Tiga Pribadi, Allah Bapa, Allah Anak dan Allah Roh Kudus. Ketiganya diklaim sebagai pribadi Allah semua. Sebagaimana ditulis dalam Ensiklopedi Katholik yang anda sebut tadi: Tritunggal adalah istilah yang digunakan untuk menyatakan doktrin utama agama Kristen, Sang Bapa adalah Allah, Sang Anak (Yesus) adalah Allah dan Roh Kudus adalah Allah, ketiga pribadi itu sama kekal dan setara, semuanya tidak diciptakan dan Maha Kuasa. Betul tidak?

Trinitarian: Ya benar. Dan anda, Unitarian, tidak percaya itu, saya tahu intinya Unitarian tidak percaya Yesus itu Allah. Kenapa anda tidak percaya Yesus itu Allah padahal Alkitab jelas menulis Yesus sebagai Allah? Padahal tadi anda bilang percaya pada Alkitab, nah, sedangkan di Alkitab tegas di Yohanes 1:1 Yesus adalah Allah! Apa Alkitab anda kaum Unitarian tidak sama ya dengan Alkitab kami kaum Trinitarian? Golongan sesat Saksi Yehova mereka punya Alkitab sendiri, apa golongan anda juga punya Alkitab sendiri?

Unitarian: Alkitab kami sama dengan Alkitab anda. Ya kami menolak doktrin Trinitas. Tapi kalau anda tanya kenapa kami tidak percaya Yesus itu Allah, maka pertanyaan saudara harus diperjelas, yang anda maksud Yesus itu Allah, istilah "Allah" yang anda maksud "Allah sejati" atau "Allah" saja?

Trinitarian: Wah, anda mulai mau mencoba berkelit ya .. he..he.. memangnya apa beda kata "Allah" dengan "Allah sejati"? Allah ya Allah. jelas Allah sejati dong! he..he..he anda ini ada-ada saja.

Unitarian: O.. jelas berbeda, jangan keburu tertawa dulu. Di Alkitab, Yesus itu bisa disebut "Allah", itu saya percaya, tapi kami memahami pribadi Yesus sebenarnya bukanlah "Allah sejati" atau Allah yang Maha Kuasa sebagaimana yang diklaim oleh doktrin Trinitas.

Trinitarian: Sudahlah tidak usah mencoba berkelit. Golongan anda para Unitarian ini lucu dan aneh. Coba anda jelaskan apa beda "Allah" dengan "Allah sejati"? Bagi kami kalau Alkitab menulis Yesus adalah Allah ya itu artinya sudah jelas Yesus adalah Allah sejati! Jesus is The True God! Kalau anda mengaku percaya Alkitab, anda tidak bisa berdalih ! Yohanes 1:1 Yesus / Firman itu adalah Allah, artinya ya Yesus itu adalah Allah sejati, The True God. He..he..he.. bagaimana anda kok bisa-bisanya berteori bahwa Yesus itu adalah Allah tapi bukan Allah sejati. Teori omong kosong macam apapula anda ini? ha..ha..ha..

Unitarian: Jangan keburu tertawa meledek, Saudara. Pemahaman kami bukan asal bicara, tetapi semua argumen kami berdasar ada tertulis! Saya bisa buktikan secara Alkitabiah bahwa istilah "Allah" yang melekat pada Yesus di Yohanes 1:1 itu bukan berarti Allah sejati.

Trinitarian: O ya!? coba bagaimana anda membuktikannya!?

Unitarian: Tolong anda perhatikan uraian saya dengan teliti dan jangan disela sampai saya selesai bicara. Istilah "Allah" dalam Alkitab memiliki padanan kata Elohyim (Ibrani) = theos (Yunani) = God (Inggris). Catatan: dalam bahasa Ibrani dan Yunani tidak ada huruf besar kecil, Allah = allah, tidak ada bedanya. Nah. di sini kita musti teliti, istilah "Allah" / Elohyim / Theos dalam Alkitab bisa berarti dua macam makna: Pertama, tentu kita sepakat Elohyim / theos menunjuk pada Allah sejati atau The True God yaitu Yahwe / Yehova. Dan yang kedua, yang banyak orang belum paham, bahwa istilah "Allah" yang tertulis dalam Alkitab bisa berarti 'mahluk ilahi' atau Divinity (bukan Allah Sejati) sebagaimana tertulis dalam Keluaran 7:1, Yohanes 10:35, Mazmur 82:6 dan termasuk juga Yohanes 1:1. Di Keluaran 7:1 Musa sebagai nabi juru bicara / utusan dari Allah sejati juga disebut sebagai "Allah". Mazmur 82:6 mahluk-mahluk sorgawi juga disebut sebagai "Allah". Perhatikan pula Yohanes 10:35 menegaskan bahwa 'penerima dan pengemban' Firman bisa disebut sebagai "Allah" juga, maka tidak masalah jika Yesus pun di Yohanes 1:1 bisa juga layak disebut sebagai "Allah" karena memang Yesus adalah "penerima dan pengemban Firman Allah" yang kemudian sering disebut sebagai Sang Firman (Yunani: ho logos). Tetapi yang sangat harus kita pahami, sekalipun Musa, para mahluk ilahi, Yesus dan para penerima dan pengemban firman mereka semua bisa disebut sebagai "Allah" tetapi mereka semua tetap bukanlah "Allah yang Sejati". Kesaksian kitab suci "Sebab sungguhpun ada apa yang disebut "Allah", baik di sorga, maupun di bumi - dan memang benar ada banyak "Allah" dan banyak "Tuhan" yang demikian - namun bagi kita hanya ada satu Allah saja yaitu Bapa …(1 Korintus 8:5). Dan kita bisa selidiki bahwa Bapa itulah yang di kitab Perjanjian Lama disebut sebagai Yahwe (Yesaya 63:16). Maka:
Meskipun (seperti tertulis di 1 Korintus 8:5) ada banyak "Allah" di sorga dan di bumi" termasuk Musa dan Yesus juga bisa disebut sebagai "Allah", tetapi, "Yahwe lebih besar dari segala Allah" (Kel 18:11). Yahwe / Bapa lebih besar daripada Yesus" (Yohanes 14:28).
Meskipun (seperti tertulis di 1 Korintus 8:5) ada banyak "Allah" di sorga dan di bumi" termasuk Musa dan Yesus juga bisa disebut sebagai "Allah", tetapi, "Yahwe adalah Allah segala Allah" (Ulangan 10:17). Yahwe adalah Allahnya Yesus (Wahyu 2:2,12).
Meskipun (seperti tertulis di 1 Korintus 8:5) ada banyak "Allah" di sorga dan di bumi" termasuk Musa dan Yesus juga bisa disebut sebagai "Allah", tetapi, "Yahwe adalah Allah dari segala mahluk" (Yeremia 32: 27). Yahwe adalah Bapa dan Allahnya Yesus dan juga Bapa dan Allah kita (Yohanes 20:17).
Meskipun (seperti tertulis di 1 Korintus 8:5) ada banyak "Allah" di sorga dan di bumi" termasuk Musa dan Yesus juga bisa disebut sebagai "Allah", tetapi, "Yahwe adalah Allah yang besar dan Raja yang mengatasi segala Allah" (Mazmur 95:3).
Meskipun (seperti tertulis di 1 Korintus 8:5) ada banyak "Allah" di sorga dan di bumi" termasuk Musa dan Yesus juga bisa disebut sebagai "Allah", tetapi, bagi umat-umat Allah jika bicara Allah yang benar [The true God] maka "Janganlah ada Allah lain dihadapan Yahwe" (Keluaran 20:3).
Meskipun (seperti tertulis di 1 Korintus 8:5) ada banyak "Allah" di sorga dan di bumi" termasuk Musa dan Yesus juga bisa disebut sebagai "Allah", tetapi, "Yahwe adalah Allah yang benar" (Yer 10:10)
Meskipun (seperti tertulis di 1 Korintus 8:5) ada banyak "Allah" di sorga dan di bumi" termasuk Musa dan Yesus juga bisa disebut sebagai "Allah", tetapi, "Yahwe /Bapa adalah SATU-SATUnya Allah yang benar dan Yesus adalah utusan Yahwe" (Yoh 17:3).

Trinitarian: Ya, Yahwe atau Bapa adalah Allah yang sejati. Itu benar, tapi saya juga bisa buktikan bahwa Yesus adalah juga Allah sejati, bukan sekedar Allah dalam makna mahluk ilahi atau pembawa firman saja. Kitab suci secara eksplisit menyatakan Yesus sebagai Allah sejati. Bukti akurat pertama yang secara eksplisit menyatakan Yesus sebagai Allah yaitu Yesaya 9:5 "Sebab seorang anak telah lahir untuk kita,.. dan namanya disebutkan orang Penasihat Ajaib, Allah yang Perkasa [EL GIBOR], Bapa yang Kekal, Raja Damai". Yesaya 9:5 berisi nubuatan tentang kedatangan Yesus dimana dia disebut sebagai Allah yang perkasa (Ibrani: EL GIBOR). Jelas Yesus disebut sebagai EL GIBOR, sebutan yang sama yang diberikan juga pada Bapa atau Allah Israel dalam Yesaya 10:21. Dari bukti akurat ayat Yesaya 9:5 yang mengacu pada Yesus tersebut jelas Yesus disebut sebagai EL GIBOR, itu artinya jelas Yesus benar-benar Allah yang Perkasa atau EL GIBOR atau Allah Sejati! Tidak bisa tidak, Yesus adalah Yahwe itu sendiri atau EL GIBOR, Allah yang sejati yang menjelma menjadi manusia!

Unitarian: Baik, saya akan menjawab pendapat anda tentang Yesaya 9:5 tersebut dengan 2 poin. Poin I, perhatikan ayat Yesaya 9:5 tertulis bahwa "namanya disebutkan orang". Disebutkan orang dengan sebutan EL GIBOR itu benar, tapi apakah jika "DISEBUTKAN ORANG" hal itu sudah pasti bahwa Yesus itu adalah pribadi Allah sejati yang bernama EL GIBOR itu sendiri? Hati-hati memahaminya, memang gelar atau sebutan EL GIBOR, BAPA yang Kekal, Raja Damai" semua itu adalah sebutan-sebutan gelar milik Yahwe sendiri sebagai Allah yang sejati dan SATU-SATUNYA Allah Yang benar . Nah pertanyaannya, jika Yesus bukanlah Yahwe itu sendiri mengapa gelar-gelar tersebut bisa disebutkan dan diberikan pula pada Yesus? Jawabannya adalah sangat jelas terang benderang kata-kata Yesus sendiri tertulis di Yohanes 17:11,12 "Ya Bapa yang kudus, peliharalah mereka dalam nama-Mu, yaitu nama-Mu YANG TELAH ENGKAU BERIKAN KEPADA-KU, supaya mereka menjadi satu sama seperti kita adalah satu. Selama aku bersama mereka, aku memelihara mereka dalam nama-Mu, yaitu NAMA-MU YANG TELAH ENGKAU BERIKAN KEPADAKU;.." Di ayat itu dalam perkataan doanya kepada Allahnya Yesus sangat terang menjelaskan bahwa nama [gelar/sebutan] yang sebenarnya adalah milik Yahwe itu, seperti EL GIBOR, BAPA yang Kekal, Raja Damai, semua gelar itu memang telah diberikan atau dikenakan juga kepada Yesus yang mempunyai misi sebagai utusan Yahwe. Jadi jikaYesus DISEBUTKAN ORANG dengan nama EL GIBOR itu artinya adalah: Nama gelar milik Allah sejati diberikan pada Yesus. Dan dalam Wahyu 3:12 juga membuktikan bahwa nama milik Yahwe bukan cuma diberikan pada Yesus saja tapi kata Yesus "Barangsiapa menang,…padanya akan kutuliskan[diberi] Nama Allah-ku [nama Yahwe],..". Jelas umat-umat Allah yang benar kelak akan mendapatkan nama / gelar milik Yahwe juga, sama seperti Yesus.
Poin II, Perhatikan Yesaya 9:5 di situ Yesus disebut sebagai EL GIBOR, Bapa yang Kekal, Raja Damai. Jika anda kaum Trinitarian ngotot berkata bahwa gelar EL GIBOR di Yesaya 9:5 itu benar-benar pribadi asli dari Yesus sendiri, maka tentu anda memakai "Bapa yang Kekal" sebagai gelar asli dari Yesus sendiri juga, karena ayat itu satu kesatuan. Artinya menurut pendapat anda Yesus itu = EL GIBOR = Bapa yang Kekal, begitu ya? Sebelum melanjutkan penjelasan saya, saya mau menanyakan 1 hal pada anda, apa benar menurut anda Yesus itu adalah pribadi yang sejati dari EL GIBOR dan Bapa yang Kekal itu sendiri?

Trinitarian: Iya! sesuai Yesaya 9:5 Yesus itu adalah pribadi EL GIBOR, Bapa yang Kekal itu sendiri!

Unitarian: Jadi anda yakin Yesus itu adalah pribadi Bapa yang Kekal atau Allah Bapa yang menjelma menjadi manusia?

Trinitarian: Iya! sesuai dengan Yesaya 9:5 itu! bukan saya yang mengatakannya, tapi Alkitab yang berkata demikian!

Unitarian: Nah saudaraku, coba anda perhatikan ketidak konsistenan doktrin Trinitas anda. Baru saja anda yakin tegas mengatakan bahwa berdasar Yesaya 9:5 menurut anda, Yesus yang bernama EL GIBOR itu adalah Bapa yang Kekal atau Allah Bapa itu sendiri. Tapi anehnya di saat yang lain anda dan kaum Trinitarian mengklaim bahwa doktrin Trinitas yang katanya Alkitabiah adalah Allah itu 3 Pribadi, dimana Bapa BUKAN Yesus dan Bapa bukan Roh Kudus. Trinitas anda tegas mengatakan bahwa BAPA BUKAN YESUS, lha kok sekarang dengan memakai ayat Yesaya 9:5 anda bisa mengklaim bahwa El GIBOR "Bapa yang Kekal" adalah Yesus itu sendiri?! Bagaimana itu? sepertinya anda bingung sendiri dan tidak konsisten dengan doktrin Trinitas anda. Yesus itu Bapa atau Bukan?

Trinitarian: ….(diam, tidak menjawab)

Unitarian: Tadi anda bilang kitab suci secara eksplisit mengatakan Yesus sebagai Allah sejati, mana lagi bukti-bukti yang ingin anda sampaikan?

Trinitarian: Di Yohanes 20:28 Thomas berkata bahwa Yesus adalah "Tuhan dan Allahnya" dan Yesus membiarkan pernyataan Thomas itu. Jika Yesus bukan Allah mengapa Yesus tidak menegur Thomas? Itu artinya Yesus mengakui bahwa memang dia adalah Tuhan dan Allah yang sejati!

Unitarian: Perhatikan konteks ayat Yohanes 20:28 itu. Dalam keadaan tidak percaya pada kabar berita kebangkitan Yesus, tiba-tiba Thomas melihat di depan mata kepalanya sendiri bahwa Yesus benar-benar bangkit sehingga Thomas seketika terkejut dan berkata "Ya Tuhan dan Allahku!". Saat orang terkejut melihat Tsunami yang sangat dahsyat, orang itu berkata "Ya Tuhan dan Allahku!" bukan berarti gelombang Tsunami itu adalah Tuhan atau Allahnya, bukan? Ucapan "Ya Tuhan dan Allahku" itu adalah sebuah ekspresi keterkejutan. Dengan menyidik dari segi bahasa akan lebih jelas. Pada bahasa Yunani yang dipakai pada frase "Ya Tuhan dan Allahku" atau "My Lord and My Gog" di Yohanes 20:28 itu adalah "kurios" dan "theos". Teks Yunani pada frase "My Lord and My God" adalah frase yang menggunakan bentuk nominatif, baik pada kata Lord [kurios] maupun kata God [theos]. Karena kedua kata tersebut berasal dari deklensi kedua tunggal, maka dalam bahasa Yunani terdapat kasus vokatif yang bentuknya berbeda. (Vokatif [kata bentuk sapaan] dalam linguistik adalah bentuk kata yang menunjukkan seseorang / pihak yang diajak bicara). Bentuk vokatif dari "kurios" adalah "kurie" sedangkan bentuk vokatif dari "theos" adalah "thee". Jadi, apabila mengacu pada orang yang diajak bicara (dalam konteks ayat tersebut yaitu Yesus), maka kata-kata tersebut ("kurios" dan "theos") haruslah dalam bentuk vokatif yaitu: "Kurie" untuk kurios dan "thee" untuk theos. Tetapi apabila kata-kata itu mengacu pada orang / pihak yang bukan diajak bicara, maka bentuknya haruslah nominatif. Nah sekarang ternyata kata-kata itu berbentuk nominatif bukan vokatif! ini berarti bahwa kata-kata itu dimaksudkan bagi pihak lain, bukan pihak atau orang yang diajak bicara, yang dalam konteks ini adalah Yesus. Jadi, dengan tidak perlu ragu lagi, kita, paling tidak bisa mengetahui dengan pasti bahwa Yesus bukanlah "Lord" dan "God" yang dimaksud oleh Thomas dalam keterkejutannya itu. Jika pada saat terkejut, di depan orang yang anda serukan kepadanya "ya Tuhan dan Allahku!" begitu saja orang di depan anda itu menjadi Allah, saya kawatir akan ada ribuan orang yang mengklaim dirinya sebagai Allah setiap harinya. He..he..he..
Seruan keterkejutan Thomas "Ya Tuhan dan Allahku!" hal itu mengungkapkan keyakinan baru Thomas mengenai kebangkitan Yesus. Kebangkitan Yesus itulah yang awalnya dia ragukan kebenarannya. Bagi Thomas tidak pernah ada pertanyaan apakah Yesus itu Allah sejati atau bukan. Yang ada hanyalah pertanyaan apakah Yesus itu bangkit atau tidak. Kebangkitan inilah yang diragukan oleh Thomas. Kebangkitan inilah yang Thomas akhirnya benar-benar lihat dengan mata kepalanya sendiri dan rasakan dengan jari-jari tangannya sendiri. Yesus tidak pernah mendapat pengakuan Thomas terhadapnya sebagai Allah karena memang Thomas tidak pernah mengakui Yesus sebagai Allahnya, dia hanya mengakui bahwa Yesus yang telah mati disalib itu benar-benar bangkit hidup kembali.

Trinitarian: Kitab suci menunjukkan bahwa Yesus mempunyai sifat-sifat yang hanya dimiliki oleh Allah sendiri. Di Matius 9:4, Matius 12:25, Yoh 2:24-25, Yoh 6:64 Di ayat-ayat itu jelas terbukti Yesus bisa mengetahui pikiran dan hati orang. Kalau dia bukan Allah sejati tentu Yesus tidak bisa Mahatahu seperti itu, bukan? Yesus juga Mahakuasa, buktinya dia dapat membangkitkan orang mati dan melakukan banyak mujuzat-mujizat yang luarbiasa.

Unitarian: Anda jelas keliru kalau bilang Yesus itu Mahatahu! Yesus memang tahu banyak hal di sorga dan bumi [karena dia sudah diberi kuasa sorga dan bumi] tetapi dia jelas tidak Mahatahu, buktinya tentang hari kedatangannya yang kedua kali dia mengaku tidak tahu, hanya Bapa yang tahu (Matius 24:36, Markus 13:32). Kemudian kalau Yesus bisa tahu pikiran dan hati orang dan hal itu anda jadikan bukti bahwa dia Allah sejati, lantas bagaimana dengan Petrus di Kisah Rasul 5 dia juga bisa mengetahui hati dan pikiran Ananias dan Safira, apakah itu artinya Petrus juga adalah Allah sejati karena dia tahu hati dan pikiran orang? tentu tidak, bukan? Kemudian soal mujizat, Petrus juga bisa menghidupkan orang mati (Kisah 9:40) dan membuat mujizat.

Trinitarian: Kitab Suci menunjukkan bahwa Yesus melakukan pekerjaan-pekerjaan yang hanya dapat dilakukan oleh Allah sejati, dia mencipta! Anda kaum Unitarian tidak bisa mengelak Yesus adalah Pencipta. Yohanes 1:3 "Segala sesuatu dijadikan oleh dia dan tanpa dia tidak ada suatupun yang telah jadi dari segala yang telah dijadikan", Yohanes 1:10 "Ia (Yesus) telah ada di dalam dunia dan dunia dijadikan olehnya, tetapi dunia tidak mengenalnya", Kolose 1:16 "karena di dalam Dialah (Yesus) telah diciptakan segala sesuatu, yang ada di sorga dan yang ada di bumi, yang kelihatan dan yang tidak kelihatan, baik singgasana, maupun kerajaan, baik pemerintah maupun penguasa, segala sesuatu diciptakan oleh Dia dan untuk Dia", Ibrani 1:2 "…oleh Dia Allah telah menjadikan alam semesta". Ayat-ayat Alkitab tersebut jelas membuktikan Yesus adalah Pencipta semesta alam, itu artinya Dia lah Allah yang sejati! Yesus MENCIPTA, Dialah Allah sejati, tidak bisa dibantah lagi!

Unitarian: Yesus pencipta alam semesta, langit dan bumi serta manusia? Ya! saya setuju itu, Yesus memang adalah pencipta manusia, langit dan bumi, tapi tunggu dulu, jangan keburu menyimpulkan Yesus sebagai Allah sejati. Dalam Wahyu 3:14 Yesus yang bergelar Amin adalah awal dari ciptaan Allah, Kolose 1:15 Yesus disebut sebagai ciptaan yang sulung (=ciptaan awal). Nah, selanjutnya, Yesus sebagai ciptaan Allah yang awal, kemudian Ia memang terlibat proses penciptaan-penciptaan yang lainnya. Yesus sangat luar biasa! Sebenarnya Yesus adalah Mahluk ilahi yang diberi kuasa oleh Allah untuk menciptakan manusia dan isi dunia, sebagaimana tertulis dalam Kitab Suci:
"Setelah pada zaman dahulu Allah berulang kali dan dalam pelbagai cara berbicara kepada nenek moyang kita dengan perantaraan nabi-nabi, maka pada zaman akhir ini Ia [Allah] telah berbicara kepada kita DENGAN PERANTARAAN anak-Nya [Yesus], yang telah Ia [Allah] tetapkan sebagai yang berhak menerima segala yang ada. Oleh Dia [oleh Yesus], Allah telah menjadikan alam semesta" (Ibrani 1:1-2)
"Ia [Yesus] adalah gambar Allah yang tidak kelihatan, yang sulung, lebih utama dari segala yang diciptakan, karena di dalam dialah [Yesus] telah diciptakan segala sesuatu, yang ada di sorga dan ada di bumi, yang kelihatan dan tidak kelihatan,… segala sesuatu diciptakan oleh dia [Yesus] dan untuk dia" (Kolose 1:15-17)
"Segala sesuatu dijadikan oleh dia dan tanpa dia tidak ada suatupun yang telah jadi dari segala yang dijadikan… Ia [Yesus] telah ada di dalam dunia dan dunia dijadikan olehnya, tetapi dunia tidak mengenalnya" (Yohanes 1:3, 10)
Menarik sekali memang! menurut Alkitab Yesus ternyata adalah pencipta manusia dan semesta alam! Tetapi dalam ayat yang lain yang biasa disebut sebagai Sang Pencipta adalah Yahweh "Tidakkah kau tahu, dan tidakkah kau dengar? Yahweh ialah Allah kekal yang menciptakan bumi dari ujung ke ujung …Akulah Yahweh yang menciptakan semuanya ini. Akulah yang menjadikan bumi dan yang menciptakan manusia di atasnya; tangan-Kulah yang membentangkan langit, dan Akulah yang memberi perintah kepada seluruh tentaranya" (Yesaya 40:28; 45:8,12). Jadi ada dua premis. Yahweh adalah Pencipta. Yesus adalah Pencipta. Maka, tidak heran jika muncul kesimpulan bahwa Yesus itu Yahweh sendiri atau Allah yang sejati. Kesimpulan yang wajar saja menurut logika, sekalipun masih bisa dipertanyakan. Apakah jika dua Pribadi melakukan pekerjaan yang sama, maka keduanya pasti Pribadi yang sama atau kedudukan keduanya pasti setara dan sehakikat? Jawaban kami: belum tentu! Dalam hidup keseharian, khususnya di dunia hukum, ada yang namanya "bertindak untuk dan atas nama". Seorang advokat, misalnya, berwenang untuk melakukan tindakan atas nama orang lain asalkan diberi kuasa penuh oleh orang itu.
Unsur "bertindak untuk dan atas nama" ini juga bisa kita lihat ada pada relasi antara Yahweh [Allah sejati] dan Yesus Kristus [utusan Allah] dalam kasus penciptaan. Mari kita perhatikan kata sambung 'oleh' (through) yang kelihatannya sepele, namun sebenarnya sangat penting sekali pada Kolose 1:16 : " .. segala sesuatu diciptakan oleh dia dan untuk dia [RSV: All things were created through him and for him]" .Melalui (Through) Yesus Kristus, segala sesuatu telah dijadikan.
Kesaksian kitab suci tentang keberadaan Yesus sebagai 'pencipta manusia dan semesta alam' inilah yang telah membuat banyak orang 'tergiring' pada suatu kesimpulan bahwa dia adalah Allah yang sejati. Padahal sebenarnya tidaklah demikian. Memang Yesus adalah pencipta, tetapi dengan meneliti ayat-ayat Alkitab lebih seksama, kita akan mendapat pemahaman yang lebih jernih bahwa sebagai pencipta manusia dan semesta alam, Yesus ternyata tidak menciptakan segala sesuatunya itu dengan kuasanya sendiri, tetapi satu hal penting yang harus kita pahami adalah ternyata: KUASA KEMAMPUAN YESUS DALAM MENCIPTAKAN SEMESTA ALAM DAN MANUSIA SEBENARNYA ADALAH BUKAN BERASAL DARI DIRINYA SENDIRI, MELAINKAN YESUS BISA PUNYA KUASA UNTUK MENCIPTA KARENA IA TELAH DIBERI KUASA OLEH ALLAHNYA! Hal itu tertulis jelas dalam Matius 28:18 "…Kepadaku [kepada Yesus] telah diberikan segala kuasa di sorga dan di bumi".
Kisah 2:22 "Yesus dari Nasaret, seorang yang ditentukan Allah dan yang dinyatakan kepadamu dengan kekuatan-kekuatan dan mujizat-mujizat dan tanda-tanda yang DILAKUKAN OLEH ALLAH DENGAN PERANTARAAN DIA di tengah-tengah kamu" Luar biasa bukan? Jelas sekali Para Rasul pun sangat paham bahwa Yesus adalah MEDIATOR (PERANTARA) Allah dalam melakukan pekerjaan-pekerjaanNya. Yesus sebagai Mediator/Perantara juga dijelaskan oleh ayat yang lain: "Karena Allah itu Esa dan Esa pula Dia yang menjadi PENGANTARA antara Allah dan manusia, yaitu manusia Kristus Yesus" (1Tomotius 2:5). "…kita mempunyai seorang PENGANTARA pada Bapa, yaitu YESUS Kristus, yang adil" (1Yohanes 2:1b). "Tidak ada seorang pun yang datang pada Bapa, kalau tidak melalui aku"(Yoh 14:6).
Yesus adalah saluran atau sarana penciptaan, tetapi bukan sumber kuasanya. Allah, Bapalah, asal-usul segala kuasa dan kehidupan yang diwujudkan oleh/melalui Kristus. "Namun bagi kita hanya ada satu Allah saja, yaitu Bapa, yang dari pada-Nya berasal segala sesuatu dan yang untuk Dia kita hidup, dan satu Tu[h]an saja, yaitu Yesus Kristus, yang olehnya [through =melaluinya] segala sesuatu telah dijadikan dan karena dia kita hidup" (1 Korintus 8:6). Allah sebagai Sumber Kehidupan telah memberikan kuasa kepada Yesus Kristus, sehingga Ia berkuasa pula memberikan hidup kepada ciptaannya. Yesus menciptakan bukan hanya bumi, tetapi juga mahluk-mahluk hidup, termasuk manusia. "Sebab sama seperti Bapa mempunyai hidup dalam diri-Nya sendiri, demikian juga diberikan-Nya Anak mempunyai hidup dalam dirinya sendiri … Dalam dia ada hidup, dan hidup itu adalah terang bagi manusia" (Yohanes 5:26; 1:3). Oleh karena itu, dalam salah satu perumpamaannya, Yesus menggambarkan hubungan antara Allah, dirinya, dan manusia seperti hubungan antara Pengusaha anggur, pokok anggur, dan ranting-ranting anggur itu: "Akulah pokok anggur yang benar dan Bapakulah pengusahanya … Akulah pokok anggur dan kamulah ranting-rantingnya. Barangsiapa tinggal di dalam aku dan aku di dalam dia, ia berbuah banyak, sebab di luar aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa"(Yohanes 15:1,5). Tanpa "Kuasa" dari Allah - menurut pengakuannya sendiri - Yesus jelas tidak sanggup melakukan apa-apa "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya Anak (Yesus) TIDAK DAPAT MENGERJAKAN SESUATU DARI DIRINYA SENDIRI, jikalau ia tidak melihat Bapa (Allah) mengerjakannya; sebab apa yang dikerjakan Bapa, itu pula yang dikerjakan Anak" (Yohanes 5:19).

Trinitarian: Kalau Yesus bukan Allah sejati kenapa di Matius 9:2-7Yesus bisa berkuasa mengampuni dosa? bukankah yang berkuasa mengampuni dosa hanya Allah sendiri? Dan Yesus juga menghakimi pada akhir zaman (Matius 25:31-32, Yoh 5:22,27) bukankah Hakim yang sejati adalah Allah sendiri? Jika Yesus = Hakim, itu artinya Yesus = Allah sendiri!

Unitarian: Ya, di Matius 9:6 Yesus mengaku bahwa dia berkuasa mengampuni dosa. Yesus juga mengaku sebagai Hakim akhir zaman, itu benar. Mengapa Yesus bisa berkuasa mencipta? mengapa Yesus bisa berkuasa buat berbagai mujizat? Mengapa Yesus bisa bekuasa mengampuni dosa? mengapa Yesus bisa berkuasa menjadi Hakim? mengapa Yesus bisa berkuasa mengusir setan, mengapa Yesus berkuasa, berkuasa dan sangat berkuasa di sorga dan bumi? Apakah semua hal itu dikarenakan dia adalah Allah yang sejati? Tidak!! Yesus bisa hebat dan sangat berkuasa, baik di sorga maupun di bumi, semua itu adalah bukan karena dia Allah sejati, karena semua kuasa milik Yesus adalah bukan berasal dari dirinya sendiri, melainkan karena "Kepada Yesus telah DIBERIKAN SEGALA KUASA DI SORGA DAN BUMI" oleh Bapa/Allahnya (Matius 29:18). Maka jangan heran jika Yesus dapat berkuasa melakukan pekerjaan-pekerjaan Allah, semua itu karena "Dia telah diberi kuasa!". Semua mujizat dan hal ajaib yang dilakukan Yesus adalah bukan berasal dari kuasanya sendiri, melainkan Allah lah yang melakukannya dengan memakai Yesus sebagai mediator, hal itu jelas seperti tertulis di Kisah 2:22 "…Yesus dari Nazaret, seorang yang telah ditentukan Allah dan yang dinyatakan kepadamu dengan KEKUATAN-KEKUATAN DAN MUJIZAT-MUJIZAT DAN TANDA-TANDA YANG DILAKUKAN OLEH ALLAH DENGAN PERANTARAAN DIA di tengah-tengah kamu..". Yesus adalah mediator/pengantara dan Allah lah sumber kuasanya.

Trinitarian: Yesus dapat hidup kembali, bangkit dari kematiannya itu adalah bukti karena kuasa yang berasal dari dirinya sendiri! Kalau bukan Allah sejati Yesus tidak akan bangkit dari kematiannya.

Unitarian: Satu hal penting yang harus diperhatikan dan benar-benar dipahami perihal kebangkitan Yesus adalah: Alkitab bersaksi Yesus memang benar-benar bangkit – hidup kembali dari kematiannya. Namun, kebangkitan Yesus dari kematian itu bukanlah ‘dia bangkit dengan sendirinya’ seperti yang banyak didoktrinkan / didogmakan oleh kaum teolog Trinitarian yang ‘kebablasan’ mengklaim Yesus sebagai Allah sejati. Kesaksian kitab suci jelas Yesus bukan hidup lagi atas hasil kuasanya sendiri, melainkan dia bisa bangkit dari kematian adalah karena: "Yesus dihidupkan, DIbangkitKAN oleh Allah"! (Kisah Rasul 2:32, 4:10, 10:40, 13:37)
"Allah-lah yang membangkitkan Yesus" (Kisah Rasul 50:30; 13:30,33). Ayat-ayat Injil sangat akurat mencatat bahwa Yesus tidak bangkit oleh kuasanya sendiri, melainkan ia bisa hidup kembali karena DIBANGKITKAN oleh Allahnya. Tidak satupun ayat Alkitab yang mengatakan bahwa Yesus bangkit karena kuasanya sendiri seperti dogma ajaran beberapa kaum Trinitarian, dogma "Yesus bangkit dengan kuasanya sendiri" itu jelas tidak Alkitabiah!

Trinitarian: Alkitab tegas mengatakan Yesus adalah Anak Allah atau Allah Anak, jelas dia adalah Allah. Memang di Alkitab orang-orang murid Yesus juga bisa disebut Anak-anak Allah, tapi Yesus disebut secara khusus sebagai "Anak Tunggal Allah" atau "Allah Anak" artinya dia betul-betul Allah sejati, Allah Anak The True God.

Unitarian: Istilah "Allah Anak" itu ada hanya di doktrin Trinitas. Di Alkitab jelas dari kitab Kejadian sampai Wahyu tidak ada istilah "Allah Anak", yang ada istilah "Anak Allah". Jadi kalau anda dan kaum Trinitarian bilang bahwa ada "Allah Anak", nah, itu jelas tidak Alkitabiah karena memang istilah itu jelas tidak ada di Alkitab! Jadi jangan asal menyamakan antara istilah "Anak Allah" dengan "Allah Anak" itu jelas dua istilah yang sangat beda, seperti halnya "Anak Dokter" dengan "Dokter Anak" kan jelas sangat beda maknanya! Tapi tentang istilah "Anak Allah" dan "Anak Tunggal Allah" itu memang ada banyak di Alkitab. Dan ingat dalam bahasa asli Alkitab tidak ada perbedaan huruf besar kecil, jadi sebenarnya istilah "Anak Allah" atau "anak Allah" atau "anak allah" jelas sama maknanya, dan semua orang bisa saja diberi kuasa menjadi "anak-anak Allah" (Yoh 1:12, Galatia 3:26, 1Yoh 3:1, dllnya). Dan lebih anehnya Anda dan kaum Trinitas kok bisa-bisanya bilang "Anak Allah" artinya = Allah, berarti kalau Yesus sebagai Anak Allah=Allah sejati, maka saudara-saudaranya Yesus (Roma 8:29), umat-umat Allah, orang-orang pembawa damai, rasul-rasul, murid-murid Yesus yang mereka semua disebut sebagai "Anak-anak Allah" juga (Roma 8:14-16), apakah mereka = Allah-Allah sejati semua??? wah jadi banyak sekali Allah-Allahnya ya!? Jangan-jangan Saya atau Anda adalah Allah Sejati juga ya? jadi Allah Sejati bukan lagi tiga Pribadi atau Trinitas, tapi Allah sejati ada jutaan pribadi bahkan mungkin miliyaran pribadi! ??? Anda musti hati-hati dengan istilah "Anak Allah" Jangan asal disamakan dengan Allah sejati.

Trinitarian: Hmm. Bagaimana penjelasan anda tentang Ibrani 1:8 "Tahta-Mu, ya Allah, tetap untuk selamanya" bukankah di situ Yesus juga disebut sebagai Allah?

Unitarian: Ya, tadi di awal kan sudah saya uraikan dan tentu anda sepakat bahwa istilah kata "Allah" alias Elohyim dalam Alkitab jelas bukan hanya selalu menunjuk pada The True God (Allah Sejati), tapi bisa juga menunjuk pada Penerima Firman, hakim-hakim, nabi, dan atau Raja-raja utusan Allah. Nah kalau anda teliti ayat Ibrani 1:8 itu adalah kutipan dari Mazmur 45:6-7 dimana konteksnya Mazmur tersebut berbicara tentang doa pernikahan Raja, jadi jelas kata "Elohyim" yang diterjemahkan sebagai "Allah" digunakan untuk Raja, artinya kata "Allah" di ayat itu lebih tepat dimaknai sebagai 'hakim' atau 'raja' atau 'orang yang diagungkan'.

Trinitarian: Kalau Yesus bukan Allah Sejati sementara anda bilang Bapa adalah Allah sejati, mengapa Yesus mengaku "Aku dan Bapa adalah satu" (Yoh 10:30). Itu jelas Yesus dan Bapa benar-benar satu atau Esa dalam arti jamak. Allah itu satu dalam zat tetapi jamak dalam pribadi. Yesus dan Bapa adalah SATU!

Unitarian: Kaum Trinitarian mengklaim kata SATU di ayat tersebut sebagai bukti Yesus itu Allah sejati. Yesus dianggap satu zat dengan Bapa. Namun, di dalam Yohanes 17:11, 21-23 Yesus berdoa agar para pengikutnya juga menjadi SATU, bahkan sebagai 'kita'. Pengikut Yesus bisa menjadi SATU dengan Yesus dan Bapa. Maka dari itu, jika "SATU"nya antara Yesus dan Bapa ditafsirkan sebagai Yesus itu Allah sejati, maka hal ini juga mempunyai implikasi yang persis sama bahwa para pengikut Yesus yang menjadi SATU itu juga adalah Allah sejati. Berarti selain Allah Bapa, Allah Yesus dan Allah Roh Kudus - tiga pribadi Allah, kini ada jutaan bahkan miliyaran pengikut Yesus yang menjadi Allah-Allah yang menjadi SATU. Tentu tidak, bukan? Jelas kata "SATU" yang dimaksud artinya satu dalam tujuan, dalam niat, dalam tindakan, sehati sepikir. Bukan satu dalam zat atau esensi.

Trinitarian: Tapi Yesus terus berbicara tentang dirinya sebagai satu dengan Allah Bapa dalam esensi atau zat dan sifat. Yesus dengan yakin mengatakan "jikalau sekiranya kamu mengenal Aku, kamu mengenal juga Bapa-Ku" (Yohanes 8:19). "Dan barangsiapa yang melihat Aku, ia melihat Dia [Bapa] yang telah mengutus Aku (Yohanes 12:45). "Barang siapa membenci Aku, ia membenci juga Bapa-Ku" (Yoh 15:23). "Supaya semua orang menghormati Anak [Yesus] sama seperti mereka menghormati Bapa. Barangsiapa tidak menghormati Anak, ia juga tidak menghormati Bapa, yang mengutus Dia" (Yoh 5:23). Ayat-ayat tersebut jelas sekali dengan pasti mengindikasikan bahwa Yesus adalah sama, setara dengan Allah Bapa. Buktinya: kenal Yesus dikatakan = kenal Bapa, melihat Yesus = melihat Bapa, membenci Yesus = membenci Bapa, tidak hormat pada Yesus = tidak hormat pada Bapa. Berarti jelas seperti yang tertulis di Yoh 1:30 tadi "Yesus dan Bapa adalah satu".

Unitarian: Yesus tidak pernah dalam ayat-ayat tersebut mengklaim dirinya satu, sama dan setara dengan Bapa dalam esensi zat dan sifat. Yesus justru mengaku sebagai utusan Bapa dan hamba Allah, dan dia bilang "seorang hamba dan utusan tidaklah sama dengan tuannya yang mengutus"(Yoh 13:16), karena "Bapa [yang mengutus] lebih besar daripada Yesus, yang diutus oleh Bapa" (Yoh 14:28). Sebagai utusan yang sah, Yesus datang dalam nama Allahnya (Yoh 5:43a) dan mempunyai misi memperkenalkan Bapa/Allahnya, maka bila sekiranya ada orang yang mau mengenal dan mendengarkan Yesus, mereka pasti kemudian akan bisa mengenal Bapa. Orang yang melihat kuasa-kuasa yang dilakukan Yesus itu artinya melihat kuasa-kuasa Bapa yang telah diberikan pada Yesus (Matius 28:18, Kisah 2:22). Barangsiapa membenci Yesus, padahal Yesus adalah utusan sah dari Allah Bapa, maka artinya orang tersebut juga membenci dan menghina Bapa yang mengutus Yesus. Yesus sama sekali tidak mengaku setara atau satu zat dengan Bapa, dia mengaku bahwa dia adalah wakil / utusan dari Bapa. Dan karena sebagai utusan yang sah dan telah diberi kuasa, maka dari itu Yesus berhak atas loyalitas dan kepatuhan yang mutlak, seolah-olah dia adalah Allah itu sendiri. Namun dia tidak mengakui dirinya sebagai Allah sejati, tetapi sebagai hamba dan utusan Allah. Alkitab tegas bersaksi Yesus adalah hamba Allah yang dimuliakan dan diurapi oleh Allah sendiri (Matius 12:18, Kisah 3:13,26, 4:27, 30).

Trinitarian: Mengapa di Ibrani 1:6 "semua malaikat Allah harus menyembah Yesus" ? Itu artinya Yesus adalah Allah sejati, karena hanya Allah sejati yang boleh disembah. jika Yesus hanya hamba Allah, Alkitab menulis bahwa hamba Allah tidak boleh disembah, tapi Yesus mengapa harus disembah jika Yesus bukan Allah sejati, apa berarti ayat -ayat Alkitab keliru dong!? tentu tidak, Saya yakin dan percaya bahwa Yesus memang bukan cuma boleh disembah, melainkan harus, wajib disembah! itu artinya dia adalah Allah yang sejati The true God! Perhatikan kitab suci menunjukkan fakta bahwa Yesus disembah dan Yesus mau menerima penyembahan itu, dan luarbiasanya penyembahan terhadap Yesus terjadi di dunia dan di sorga. Di dunia dia disembah orang-orang Majus (Matius 2:2,11), Yesus disembah murid-muridnya (Mat 14:33), orang sakit kusta menyembah Yesus (Mat 8:2), kepala rumah ibadat menyembah Yesus (Mat 9:18), orang banyak menyembah Yesus (Mat 17:14). Selanjutnya di sorgapun Yesus disembah (Wahyu 5:6-14). Yesus dan Alkitab tidak pernah menganggap keliru orang-orang yang menyembah Yesus tersebut, berarti Yesus memang harus disembah sebagai Allah Sejati!

Unitarian: Yesus disembah? memang benar itu! tapi disembah dalam makna apa? apakah Yesus disembah seperti orang menyembah Allah yang sejati? Dalam bahasa Yunani, kata menyembah yang sering dipakai itu adalah "proskuneo", nah, kata "proskuneo" ini mengandung arti menyembah bisa dalam makna "MENGHORMAT". "Proskuneo" biasa digunakan untuk "menghormat/menyembah" Allah sejati dan juga orang-orang yang berkedudukan tinggi. Sedangkan untuk untuk penyembahan yang hanya kepada Allah sejati, kata yang digunakan adalah "latruo". Jadi jelas Yesus sebagai orang yang berkedudukan tinggi dan wakil Allah yang diurapi oleh Allah sendiri maka Yesus boleh mendapat "proskuneo" dari banyak orang. Karena Yesus sudah dipilih khusus dan diurapi oleh Allah sendiri, Yesus sudah menjadi pemimpin yang diberi kuasa di sorga dan bumi (Matius 28:18) maka, seperti tertulis di Ibrani 1:6 malaikat-malaikat di sorga juga tentu harus "proskuneo"(hormat) pada Yesus. Maka hal "penyembahan" yang berarti "menghormat" (proskuneo) itu tidaklah membuktikan bahwa Yesus adalah Allah sejati. Masalah tersebut hanyalah kesalahpahaman penafsiran pada makna "menyembah" itu saja.

(….. bersambung)

3 comments:

Unknown said...

Penjelasan yg sangat luar biasa...memang Yesus bukan Allah yg sejati atau Allah yg Mahakuasa,kejadian 17:1
Terimakasih atas ulasannya

jefrianusumbutamu said...

Luar biasa penjelasan yg sangat panjang.
Dan yg menjadi perdebatan hanyalah kata ESA dan SATU.
sya sarankan tolong lihat bahsa Aslinya deh...
Kata apa yg di gunakan SATU. dan kata apa yg digunakan ESA.

Denis Desmanto said...

Χ©ΧœΧ•Χ/ Shalom. Yesus di Markus 12 ayat 29 mengutip ayat dari Ulangan 6 ayat 4
tentang hukum yang utama ketika menjawab pertanyaan dari seorang ahli Taurat bukan? Di bahasa Ibrani disebut sebagai Shema Yisrael dan biasanya orang Yahudi mengucapkannya pada awal ibadah harian mereka ( pagi, siang dan menjelang tidur ) maupun ibadah Shabat dan hari-hari raya lainnya. Bisa dibaca di bawah ini πŸ‘‡πŸ»

Teks Ibrani, " שמג Χ™Χ©Χ¨ΧΧœ Χ™Χ”Χ•Χ” ΧΧœΧ”Χ™Χ Χ• Χ™Χ”Χ•Χ” אחד. "

Cara mengucapkannya, " Shema Yisrael YHWH ( Adonai ) Eloheinu YHWH ( Adonai ) ekhad. "

Dilanjutkan dengan mengucapkan berkat " Χ‘Χ¨Χ•Χš שם Χ›Χ‘Χ•Χ“ ΧžΧœΧ›Χ•ΧͺΧ• ΧœΧ’Χ•ΧœΧ Χ•Χ’Χ“. " ( Dibaca : barukh Shem kevod malkuto, le'olam va'ed )

Χ©πŸ•Ž✡️πŸŸπŸ“œπŸ––πŸ»✝️πŸ—Ί️πŸ•Š️πŸŒΎπŸ‡πŸŽπŸπŸ₯›πŸ―🍷